Di
ajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Jiwa Belajar
Dosen
Pengampu : Aay Frihah Hesya, M.Pd.I
SEMESTER VIII
DISUSUN
OLEH :
Muhammad
Dona Heryatna
Oom Saomi
PRODI PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM
PERSATUAN
UMAT ISLAM (STAI-PUI) MAJALENGKA
Jl.
Suma No.478 Telp./Fax. (0233) 281248 Majalengka 45419
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan atas
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, tanpa suatu
halangan apapun.
Sholawat beserta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kepada kita semua
menuju jalan keselamatan, yakni Dinul Islam.
Adapun makalah ini dengan judul “Perkembangan
Bakat Khusus dan Proses Pembelajaran” merupakan suatu tugas dari mata Kuliah Ilmu Jiwa Belajar
dengan
tujuan agar pembaca dapat benar-benar mengerti dan memahami isi dari makalah
ini.
Kemudian tentunya dalam pembuatan
makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan
saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan.
Dan mudah-mudahan makalah ini dapat
memberi manfaat kepada kita semua, Amin…
Majalengka, 14 Maret 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.....................................................................................
i
DAFTAR
ISI...................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN...............................................................................
1
A. Latar
Belakang.....................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah.................................................................................
2
C. Tujuan...................................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................
4
A.
Pengertian Bakat Khusus.....................................................................
4
B.
Jenis-jenis Bakat Khusus......................................................................
5
C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan bakat khusus.........
7
D.
Perbedaan Individual dalam Bakat Khusus......................................... 9
E.
Proses Pembelajaran Untuk Membantu Perkembangan
Bakat
Khsus Peserta Didik...................................................................
10
BAB
III PENUTUP.........................................................................................
12
A.
Kesimpulan...........................................................................................
12
B.
Saran.....................................................................................................
13
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang Masalah
Bakat diyakini sebagai anugrah Tuhan YME kepada manusia. Anugrah tersebut
perlu dikembangkan melalui proses pendidikan. Dengan bakat yang dimiliki
seseorang mampu meraih prestasi dalam berbagai bidang sesuai dengan bakatnya.
Bakat yang dimiliki seseorang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik
dari segi jenisnya maupun dalam derajat atau tingkat pemilikan suatu bakat.
Belajar ataupun bekerja pada bidang yang diminati terlebih lagi didukung
dengan bakat serta talenta yang sesuai, akan membawa gairah dan memberi
kenikmatan dalam mempelajari atau menjalaninya.
Sayangnya sering kali remaja memilih suatu jurusan
atau bidang studi karena terbawa dan ikut teman-temannya,atau memilih memilih
bidang yang lebih popular,tanpa sempat mencerna terlebih dahulu dan memahami
bidang yang akan dipelajari,menjadi apa setelah selesai sekolah ataupun lebih
jauh lagi mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang bias digelutinya sesuai
dengan latar belakang pendidikannya tersebut.
Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang belajar atau
dikemudian hari bisa bekerja dibidang yang diminatinya dan sesuai minat dan
bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk
belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.
Menurut Renzulli (1981), bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial
yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan,
kreatifitas dan tanggung jawab.
Kecerdasan, beserta aspek-aspeknya dapat diukur dengan tes psikologi,
termasuk kemampuan intelektual umum dan taraf inteligensi. Aspek-aspek
kemampuan intelektual, antara lain mencakup logika abstrak, kemampuan verbal,
pengertian sosial, kemampuan numerik, kemampuan dasar teknik dan daya ingat/ memori.
Kreativitas, menurut Guilford (1956), dapat dinilai dari ciri-ciri aptitude
seperti kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas, maupun ciri-ciri
non-aptitude, antara lain temperamen, motivasi, serta komitmen menyelesaikan
tugas dengan baik dan cermat.
Bakat merupakan interseksi dari faktor bawaan dan pengaruh lingkungan. Jadi
apabila seseorang terlahir dengan suatu bakat khusus, jika dididik dan dilatih,
bakat tersebut dapat berkembang dan dimanfaatkan secara optimal. Sebaliknya
jika dibiarkan saja tanpa pengarahan dan penguatan, bakat itu akan mati dan tak
berguna.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar
belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut
diantaranya :
1. Apa
pengertian bakat khusus ?
2. Apa saja
jenis-jenis bakat khusus ?
3. Apa saja factor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus ?
4. Apa saja
perbedaan individual dalam bakat khusus ?
5. Bagaimana
proses pembelajaran untuk membantu perkembangan bakat khsus peserta didik ?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian
bakat khusus.
2. Mengetahui apa
saja jenis-jenis bakat khusus.
3. Mengetahui apa
saja factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus.
4. Mengetahui apa
saja perbedaan individual dalam bakat khusus.
5. Mengetahui bagaimana
proses pembelajaran untuk membantu perkembangan bakat khsus peserta didik.
BAB II
PEMBAHSAN
A.
Pengertian
Bakat Khusus
Beberapa
pengertian bakat menurut para ahli yaitu :
1.
Menurut S.C. Utami Munandar (1985)
Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai
potensi yang masih perlu di kembangkan dan di latih agar dapat terwujud.
Berbeda dengan bakat, “ kemampuan” merupakan daya untuk melakukan suatu
tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan suatu
tindakan (performance) dapat di lakukan sekarang, sedangkan bakat memerlukan
latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat di lakukan di masa yang
akan datang.
2.
Kartini Kartono (1979)
Bakat adalah mencakup segala faktor yang ada pada individu sejak awal
pertama dari kehidupannya, yang kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian,
kecakapan dan keterampilan khusus tertentu. bakat bersifat laten potensial
(dalam arti dapat mekar berkembang) sepanjang hidup manusia dan dapat di
aktifkan potensinya.
3.
Suganda Purbakatja (1982)
Bakat sebagai “benih dari suatu sifat, yang baru akan nampak nyata, jika
mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang”.
4.
Dyke Bingham (dalam Ny. Moesono : 1989)
Bakat adalah suatu kondisi atau serangkaian karakteristik dari kemampuan
seseorang untuk mencapai sesuatu dengan sedikit latihan (khusus) mengenai
pengetahuan, keterampilan, atau serangkaian respon, misalnya kemampuan
berbahasa, kemampuan mengarang lagu dan lain-lain.
5.
Sarlito Wirawan Sarwono (1979)
Bakat adalah kondisi dalam diri seseorang yang memungkinkannya dengan suatu
latihan khusus mencapai kecakapan pengetahuan dan keterampilan khusus.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat di tarik kesimpulannya
bahwa bakat adalah :
1.
Bakat merupakan kemampuan bawaan, sebagai potensi yang
masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
2.
Bakat tidaklah diturunkan semata, tetapi merupakan
interaksi dari faktor keturunan dan faktor lingkungan, artinya dibawa sejak
lahir berupa potensi dan berkembang melalui proses belajar, dan memiliki ciri
khusus.
3.
Orang yang berbakat dalam bidang tertentu diperkirakan
akan mampu mencapai prstasi tinggi dalam bidang itu. Jadi prestasi sebagai
perwujudan bakat dan kemampuan.
4.
Bakat mencakup cirri-ciri yang dapat member kondisi
atau suasana memungkinkan bakat tersebut terealisasi, termasuk intelegensi,
kepribadian, interes, dan keterampilan khusus. Bakat adalah suatu kapasitas
adalah potensi kemampuan untuk berkembang.
B.
Jenis-jenis
Bakat Khusus
Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis-jenis
bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi
lima bidang, yaitu :
1.
Bakat akademik khusus
2.
Bakat kreatif – produktif
3.
Bakat seni
4.
Bakat psikomotorik
5.
Bakat sosial
Sehubungan dengan cara berfungsinya,
ada dua jenis bakat yaitu :
1.
Kemampuan pada bidang khusus ( talent ) seperti pada
bakat music, bakat menari, olah raga dan lain – lain.
2.
Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk
merealisir kemampuan khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan
untuk merealisasi kemampuan di bidang teknik arsitek.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan
sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam bakat
musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara,
kepekaan akan irama dan nada. Bakat baru muncul atau teraktualisasi bila ada
kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, sehingga mungkin saja terjadi
seseorang tidak mengeahui dan tidak mengembangkan bakatnya sehingga tetap
merupakan yang latent.
Selain itu Raven (dalam pali, 1995) juga mengelompokkan bakat khusus
seseorang sebagai berikut :
1.
Bakat pemahaman verbal
2.
Kemampuan numerikal
3.
Skolastik
4.
Bakat kerani (kesekretariatan)
5.
Pemahaman mekanik
6.
Tilikan (pandangan) ruang atau berfikir 3 dimensi
7.
Bakat bahasa
C.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus
1.
Variabel-variabel
dalam diri siswa
a.
Interes atau minat, minat seseorang akan berpengaruh
terhadap pengembangan bakatnya. Seseorang yang berminat terhadap hitung
menghitung, berpotensi menjadi ahli matematika. Tes bakat tertulis yang
terkenal adalah tes bakat differesial. Ada delapan sub tes tersebut, yaitu :
1)
Tes bakat verbal adalah tes yang dipergunakan untuk
mengungkap atau mengukur bakat seseorang dalam berbahasa, seberapa baik
seseorang dalam mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk
kata-kata, seberapa mudah seseorang dapat berpikir dan dapat memecahkan
masalah-masalah yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata.
2)
Tes bakat numerikal adalah tes yang dipergunakan untuk
mengungkap atau mengukur bakat seseorang dalam berpikir dengan angka-angka,
seberapa baik seseorang mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan
dalam bentuk angka-angka, seberapa mudah seseorang dapat berpikir dan
memecahkan masalah dengan angka.
3)
Tes bakat skolastik adalah tes bakat yang dipergunakan
untuk mengukur bakat seseorang dalam mata pelajaran persiapan akademis dan
sejenisnya.
4)
Tes bakat berpikir abstrak adalah tes yang
dipergunakan untuk bakat seseorang dalam memecahkan masalah meskipun tanpa
petunjuk yang berupa kata-kata maupun angka-angka.
5)
Tes bakat klerikal adalah tes yang digunakan untuk
mengukur bakat seseorang dalam memecahkan hal-hal yang berkaitan dengan
tugas-tugas ketatausahaan, seberapa cepat dan teliti seseorang dapat
menyelesaikan tugas-tugas tulis menulis.
b.
Motivasi, rendahnya motivasi akan menyebabkan bakat
tidak akan berkembang atau tidak menonjol. Motivasi berkaitan dengan “tujuan”.
Jika kurang motivasi, sedikit saja ada halangan, sudah cukup untuk
menghilangkan semangat berlatih.
c.
Value, yaitu bagaimana seseorang memberi arti terhadap
pekerjaan itu. Misalnya bila seseorang memberi arti negatif terhadap pekerjaan
musi, kurang dihargai, maka bakat itu juga terhambat berkembangnya.
d.
Kepribadian, anak yang berkembang sesuai bakatnya akan
memiliki kepribadian yang lebih positif dibandingkan dengan anak yang tidak
sesuai bakatnya. Keadaan ini disebabkan oleh sukses-sukses yang dialaminya,
serta enggunaan bakatnya mempengaruhi penyesuaian emosionalnya.
e.
Konsep diri, ada pengaruh timbal balik antara
kepribadian dengan konsep diri.
2.
Variabel
lingkungan yang mempengaruh bakat khusus
Menurut Sarlito (1977) terdpat sejumlah variabel lingkungan yang
mempengaruhi berkembangnya bakat pada diri seseorang. Variabel-variabel
tersebut adalah :
a.
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
memfasilitasi dalam mengekspresikan bakat yang dimiliki siswa, misalnya untuk
bakat olah raga yaitu lapangan bermain, bakat musik yaitu alat musik, dan
sejenisnya.
b.
Lingkungan sosial, melalui proses sosialisasi misalnya
kebudayaan tertentu membentuk tingkah laku tertentu, misalnya di Iran mungkin
tidak dapat berkembang bakat seni musik, tari, dll. Karena disana misalnya
tidak dibolehkan bernyanyi, Jadi kesempatan untuk mengekspresikan bakat
tersebut sangat sedikit.
c.
Lingkungan edukasi, pengembangannya melalui pendidikan
formal seperti sebagaimana diajarkan di sekolah.
d.
Besar atau banyaknya latihan, pengembangan bakat
melalui proses training atau latihan.
e.
Hambatan-hambatan yang ada dalam lingkungan misalnya
kemiskinan, cara pengasuhan anak yang khusus, dan sebagainya.
f. Kemungkinan
untuk mengekspresikan atau mengutarakan bakat misalnya apakah diberikan
kesempatan latihan yang cukup, apakah tersedia alat dsb.
D.
Perbedaan Individual dalam Bakat
Khusus
Setiap orang mempunyai
bakat-bakat tertentu hanya perbedaan dalm jenis dan derajatnya orang berbakat
ialah orang yang mempunyai bakat-bakat derajat tinggi dan bakat yang unggul ada
yang berbakat intelektual umum dan berbakat akedemis khusus masalah bakat
meliputi macam-macan bidang.
Dilihat
dari aspek apapun, setiap individu memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya.
Demikian juga dalam aspek bakat khusus, setiap individu memiliki bakat
khususnya masing-masing secara berbeda.
Perbedaan
bakat khusus ini bisa terletak pada jenisnya dan juga pada kualitasnya.
Perbedaan dalam jenisnya terlihat dari kemampuan yang ditunjukkan. Misalnya,
seseorang memiliki bakat khusus bekerja dengan angka (numerical aptitude), yang
lain lebih menonjol dalam berbahasa (verbal aptitude), sementara yang lainnya
memiliki bakat yang menonjol dalam bidang musik.
Sedangkan
perbedaan dalam kualitasnya mengandung makna bahwa di antara individu satu
dengan yang lain memiliki bakat khusus yang sama, tetapi kualitasnya berbeda.
Misalnya antara orang yang sama-sama memiliki bakat khusus bekerja di bidang
angka. Orang pertama memiliki kemampuan yang lebih unggul dibanding kemampuan
orang kedua. Hal ini disebabkan tingkat kecerdasan antara anak yang satu dengan
yang lainnya berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh gen dari orang tua mereka
masing-masing.
E.
Proses
Pembelajaran Untuk Membantu Perkembangan Bakat Khsus Peserta Didik.
Bakat bersifat potensial dan memerlukan pengembangan. Untuk pengembangan
bakat ada sejumlah hal yang harus dilakukan oleh orang tua dan guru, antara
lain :
1.
Perkaya anak dengan macam-macam pengalaman dan
membangun motivasi belajar. Dengan cara ini anak akan dapat menemukan dibidang
mana bakatnya.
2.
Dorong atau rangsanglah anak untuk meluaskan
kemampuannya, setelah anak mengarang ,anjurkan dia untuk menggambarkannya.
3.
Bersimpati atau bersama-sama melakukan kegiatan dengan
anak.
4.
Berilah penghargaanatau pujian atas usaha yang
dilakukan sekecilapapun usaha tersebut.
5.
Sediakanlah sarana yang memadai untuk pengembangan
anak.
Selain itu ada juga beberapa cara
lain yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu pengembangan bakat adalah :
1.
Patoklah prestasi akademis yang tinggi namun realistis
buat anak.
2.
Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka
bisa mencapainya.
3.
Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi.
4.
Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang
terjadi, apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai
rutinitas harian Anda, jelaskan apa yang Anda lakukan dan mengapa.
5.
oronglah anak untuk bertanya untuk Anda jawab, atau
bisa juga bantu dia untuk menjawabnya sendiri.
6.
Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi
menggambar, melukis, atau menggunakan angka-angka.
7.
Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu, dan cari tahu
bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar atau di tingkat
kota.
8.
Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa
mempelajari hal baru, seperti pentas musik, museum atau galeri seni.
9.
Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor
membantu anak mengembangkan bakat mereka.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Bakat merupakan kemampuan bawaan, sebagai potensi yang
masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
2.
Bakat tidaklah diturunkan semata, tetapi merupakan
interaksi dari faktor keturunan dan faktor lingkungan, artinya dibawa sejak
lahir berupa potensi dan berkembang melalui proses belajar, dan memiliki ciri
khusus.
3.
Orang yang berbakat dalam bidang tertentu diperkirakan
akan mampu mencapai prstasi tinggi dalam bidang itu, jadi prestasi sebagai
perwujudan bakat dan kemampuan.
4.
Bakat mencakup ciri-ciri lain yang dapat memberi
kondisi atau suasana memungkinkan bakat tersebut terealisasi, termasuk
inteligensi, kepribadian, interes, dan keterampilan khusus. ”bakat adalah suatu
kapasitas untuk belajar sesuatu” arti kapasitas adalah potensi kemampuan untuk
berkembang.
kemampuan khusus mengacu kepada bakat yang dimiliki individu. Sehubungan
dengan cara berfungsinya, bakat dibedakan menjadi :
1.
Kemampuan pada bidang khusus ( talent ) misalnya bakat
menyanyi ataupun melukis.
2.
Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk
menyalurkan kemampuan khusus.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal,melainkan merupakan
sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Setiap anak memiliki
kelebihan dan talenta yang sebagian sudah bisa tampak pada usia dini, sehingga
orang tua harus selalu memperhatikan minat dan bakat yang di miliki oleh anak
tersebut, dengan mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar anak yang mendapat
didikkan yang baik dan selalu terpenuhi apa yang menjadi keinginannya ,kemudian
hari bisa bekerja dibidang yang diminati nya dan sesuai dengan kemampuan serta
minat dan bakat yang dimilikinya sehingga anak tersebut bisa mengembangkan
kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.
B.
Saran
Bakat khusus seharusnya dikembangkan dengan maksimal agar anak bisa
berprestasi dalam segala bidang sesuai dengan bakat yang dimilikinya.
Diharapkan orang tua jeli dalam melihat bakat khusus yang dimiliki oleh anak
mereka, serta mereka mendukung secara optimal pengembangan bakat khusus
tersebut, dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk
mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal.
Diharapkan lingkungan sosial juga memberikan dukungan yang positif kepada
anak yang berbakat dengan memberikan pelitan-pelatihan khusus sesuai dengan
bakat nya tersebut, dan juga lingkungan memberikan apresiasi kepada anak yang
berbakat dengan mengadakan lomba-lomba bagi mereka yang berbakat dan diberikan
penghargaan bagi mereka yang berprestasi.
Lingkungan sekolah juga diharapkan ikut serta dan berperan aktif dalam
mengembangkan bakat khusus anak yang berprestasi, dengan melengkapi sarana dan
prasarana yang ada dilingkunagan sekolah guna mengoptimalkan bakat yang
dimiliki oleh para murid, dan juga memberikan beaseiswa kepada murid yang
berbakat dan juga berprestasi, baik dalam tingkat local maupun nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H.
Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Yusuf LN,
syamsul 2009. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Suryabrata,
Sumardi ( B.A, Drs., M.A., Ed.S,Ph.D.). 1984. Psikologi pendidikan. Jakarta :
CV. Rajawali
S.C Utami
Munandar. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas anak sekolah.Jakarta :
Gramedia
R.Suharno.
1984.Testologi (pengantar). Jakarta : Bina Aksara
Sarlito Wirawan
Sarwono. 1977. Psikologi Remaja. Jakarta : Gramedia